Jumat, 08 Mei 2009

Mengintip Gaya Hidup Aktivis Islam Liberal

Hidayatullah.com--Wacana seputar sekularisme, pluralisme, liberalisme (Sipilis), juga demokratisasi dan hak asasi manusia (HAM) mengalir deras dari mulutnya. Semua itu disajikan dengan penuh pesona di berbagai forum, mulai diskusi kecil sampai workshop berskala besar, dari media cetak sampai elektronik.

Itulah yang dilakukan sekelompok aktivis yang menamakan dirinya Jaringan Islam Liberal (JIL). Dengan dukungan dana milyaran rupiah dari donatur asing, antara lain the Asia Foundation, mereka tak pernah henti menjajakan ide-idenya yang kontroversial.

Ide dan wacana yang dilontarkan mereka kadang terdengar indah dan menarik. Itulah sebabnya sebagian kaum Muslimin terpesona dibuatnya. Namun, apakah kehidupan kesehariannya juga seindah apa yang dikatakannya? Apakah ilmu yang mereka kuasai juga tercermin dalam amal yang dilakukannya?

Simak Cover Story kali ini yang berusaha “mengintip” keseharian para aktivis JIL. Karena keterbatasan halaman, tentu saja tak semua aktivis bisa tertulis di sini. Hanya beberapa nama dengan karakter masing-masing sesuai ide dan wacana yang kerap dilontarkannya selama ini.

Mereka adalah Siti Musdah Mulia, Nong Darol Mahmada (Manajer Program Freedom Institute, motor penggerak JIL), dan Hamid Basyaib (koordinator sementara JIL). Di bagian akhir, ada laporan pandangan mata tentang Komunitas Utan Kayu, markas utama para aktivis tersebut. Selamat membaca. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MOHON COMMENT YANG SOPAN