Rabu, 10 Juni 2009

Tokoh PKS Menjual agama demi SBY?

Jakarta (arrahmah.com) - Peryataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring menuai badai. Peryataannya soal ‘selembar kain’ alias jilbab yang disampaikannya ketika konsolidasi DPD PKS Depok, di UI Selasa malam (9/6) mendapat banyak tanggapan yang menyesalkan. Setelah organisasi Wahdah Islamiyah (WI) yang keberatan dengan peryataan yang dianggap cukup menyakitkan itu, kini muncul kritik keras di beberapa situs dan blog. Berikut salah satu blog yang memberikan informasi tambahan serta kritikan pedas!

Dikutip dari blog jundullah-online

Tokoh PKS Menjual agama demi SBY?
Posted by Diposkan oleh jundullah-online On 5/30/2009 08:26:00 AM

Memang benar pepatah mangatakan selincah-lincah bajing meloncat pasti akan terjatuh pula/sepandai-pandai orang menyimpan bangkai niscaya akan tercium pula bau busuknya...!!!

Dal hal itu sama persisi dengan apa yang dilakukan para tokoh-tokoh PKS yang selama ini berdalih barasaskan partai agamis/religius tapi pada kenyataanya tidak lain seperti partai-partai lain yang mengekor pada sistem DEMOKRASI,yang demi leyeh-leyeh ( duduk-duduk santi ) di gedung DPR/MPR mereka mengubah hukum Allah Swt,menyepelekan masalah amanah,dan lalai dari adzab apa yang akan di perolehnya nanti di akhirat,MasaAllah....!!!

Seperti yang talah kita saksikan bersama di media Elektronik,Suara,maupun cetak bahwa "Tokoh PKS dibawah ini sepertinya menjual agama demi SBY. Setelah kader2 PKS banyak mempermasalahkan jilbab Ani Yudhoyono (istri SBY), kini giliran tokohnya yang melarang Ani Yudhoyono....dengan alasan elektabilitas dalam pemilu 2009....
Setelah dipandang sebagai pihak yang mengusulkan agar Bu Ani Yudhoyono memakai jilbab, kini PKS justru menyarankan hal sebaliknya. Ketua DPP PKS Zulkieflimansyah meminta Bu Ani tidak menutup auratnya menjelang pemilu.

"Bu Ani jangan pakai jilbab menjelang pemilu. Elektabilitas berpengaruh malah jadi blunder," katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Jumat (29/5/2009).

Pria yang akrab disapa Zul ini mengatakan kalau partainya tidak pernah memaksa-maksa istri SBY itu memakai jilbab. Dalam memakai jilbab tidak ada paksaan."Memakai jilbab memang disarankan dalam agama Islam. Tentu saja tidak ada paksaan. Apalagi Ibu Ani sebagai simbol negara,"Peran Ibu Ani dalam elektabilitas pasangan SBY-Boediono sangat penting. Alih-alih mendapat kesan positif, elektabilitas SBY-Boediono bisa turun karena Ibu Ani tiba-tiba berjilbab ,Bagaimana kalau Bu Ani memakai jilbab karena tekanan parpol kompetitor? Tentu saja bisa malah menurunkan elektabilitas SBY," tandasnya...!!!

walaaah, partai yang ngaku berasaskan ajaran islam ternyata melarang seorang muslimah berjilbab demi mendapat kursi di DPR/MPR,dan bilang bahwa berjilbab tidak ada paksaan,gitu masih banyak kader yang masih ngikut sama Partai Kesurupan Setan (PKS ) ini dan membela mati-matian,rela berpanas-panasan ditengah lapangan saat kampanye dan parahnya banyak yang terlambat waktu bahkan tidak sedikit yang meninggalkan sholatnya

Memang tuh bener....PKS mukanya banyak sekali....yak?

Partai Kita Semua...katenye...pake bawa simbol islam....

Mbok dicopot aja simbolnya....memalukan aja

Yang jelas ga tokoh agama ga non agama semua rebutan kursi

Semua dilakoni demi kursi .... kita liat aja mana yang lontong mana yg sayur

Buat PKS mah semua jalan dihalalin...yang penting nafsu syahwat kekuasannya bisa terpenuhi...

PLINTAT PLINTUT, GA DAPET JATAH WAPRES MENTERI PUN JADI, YANG PENTING DAKWAH JALAN TERUS...

Prettttttttttttttttttttt....

Serendah inikah akhlak tokoh-tokoh PKS?

1 komentar:

  1. Istri anggota DPR terpilih asal PKS Adang Daradjatun, Nunun tersandung kasus Agus Condro. Menyikapi hal ini, Presiden PKS menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum.

    "Serahkan saja semua pada proses hukum. Kita menganut azas praduga tidak bersalah," kata Tifatul saat ditemui di rumah makan, di Jl Warung Buncit, Jakarta, Rabu (10/6/2009).

    Tifatul enggan berkomentar lebih banyak. Hanya saja dia menegaskan jika kader PKS tidak pernah ada yang tertangkap KPK karena kasus korupsi.

    "Itu semua kan baru dugaan," tutupnya.

    Berdasarkan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) diketahui ada 102 orang yang mencairkan 480 cek perjalanan, KPK akan meneliti dan menganalisisnya.

    Dan Kemarin KPK juga menyatakan pemberi TC kepada para anggota Komisi Keuangan DPR kala itu Nunun. Sebelumnya Nunun pernah diperiksa KPK pada Oktober 2008 dalam kasus yang sama.

    BalasHapus

MOHON COMMENT YANG SOPAN